Nuzulul Quran di Pulau Bunyu Dimeriahkan Dai TPI
PULAU BUNYU---Dalam perayaan Nuzulul Quran di Pulau Bunyu akan dimeriahkan dengan dakwah oleh dai tiga generasi dari TPI dan ANTV.
Dai senior A Farid M (Juara Dai TPI 5 besar Skill Plus: Best Qori), dai remaja Iswadi Muchtar ( Juara DAI TPI 5 Besar Skill Plus: Best Presenter /MC), dai cilik Ali Musa Daud (Juara 2 Pildacil Lativi)
Dimanajemeni ANTV pada acara puncak tanggal 16 Sepetember , masyarakat dari seluruh Pulau Bunyu akan berbuka puasa bersama setelah penampilan kasidah lokal dan dai cilik yang dimulai pukul 16.00.
Dai remaja dan dai senior akan tampil setelah salat tarawih pada malam Nuzulul Quran, 17 Ramadan. Setalah acara puncak satu hari penuh para dai akan bersafari Ramadan di masjid- masjid yang ada di Pulau Bunyu.
Panitia mengorganisir pedagang-pedagang makanan kecil di seluruh Pulau Bunyu untuk menyediakan menu berbuka puasa. Pihak keamanan pun sudah mengantisipasi membludaknya pengunjung.
Diperkirakan akan banyak warga Tarakan dan Tanjung Selor yang ingin menghadiri perayaan ini. Sponsor utama PT Lamindo Inter Multikon, PT Mitra Niaga Mulya, PT Adani Global, Didukung dan dibantu oleh PT Pertamina EP Bunyu, PT Medco Methanol Bunyu, Muspika Kecamatan Bunyu, PHBI Kecamatan Bunyu, BDI Bunyu, dan masyarakat Bunyu. (*)
sumber klik di sini
Datangkan Tiga Dai Nasional, Safari di 12 Masjid
Malam Nuzulul Quran di Pulau Bunyu
PT Lamindo Inter Multikon bekerjasama dengan PT Adani Global, serta didukung oleh sejumlah perusahaan yang ada di Bunyu, Selasa (16/9) dan Rabu (17/9) mengadakan kegiatan keagamaan dalam rangka menyambut Nuzulul Quran. Tiga dai tingkat nasional yang merupakan finalis lomba audisi dari di televisi nasional didatangkan untuk mengisi ceramah agama di 12 masjid yang ada di Pulau Bunyu. Bagaimana kemeriahan acara tersebut?
ASHARI AHSAN
TEPAT pukul 17.00 Wita hari Selasa (16/9), rombongan dari Tarakan yang terdiri dari manajemen perusahaan dan beberapa wartawan tiba di dermaga Pulau Bunyu. Di sana, rombongan lalu dijemput dengan sebuah mobil Ford Ranger dan langsung diantar menuju lapangan sepak bola terbesar yang ada di pulau ini.
Di lokasi ini, sudah tampak ratusan warga Pulau Bunyu duduk bersila dengan beralaskan terpal sembari mendengarkan ceramah dari salah satu dai yakni Ali Musa Daud (10), dai cilik yang menempati urutan kedua pada pada Pemilihan Dai Cilik (Pildacil) tahun 2005.
Dalam ceramah, Ali—biasa ia disapa, memberi nasehat-nasehat tentang indahnya beribadah saat bulan Ramadan, terlebih lagi di bulan ini juga diturunkan ayat suci Alquran yang merupakan petunjuk dan pedoman bagi manusia. “Bulan ini sangat mulia karena Alquran turun ke dunia tepat dihari kita berkumpul saat ini. Rasulpun sangat mengunggulkan bulan ini. Mari kita berlomba-lomba mendapatkan rahmat dari Allah di bulan yang dimuliakan ini,” kata Ali yang sangat fasihnya mengeluarkan kata-kata islami.
Di kesempatan itu pula, Ali menyampaikan pesan kepada bocah-bocah seusianya untuk tetap rajin belajar, baik ilmu dunia dan juga ilmu agama. “Juga taat kepada orang tua dan jalani perintah Allah,” pesan Ali Musa, dai cilik asal Bandung, Jawa Barat.
Warga mulai dari anak-anak hingga orang tua terlihat serius mendengarkan ceramah agama yang disampaikan Ali. Hingga tak terasa, ceramah Ali pun harus berakhir karena waktu menjelang buka puasa sudah dekat. Sembari menunggu buka puasa panitia kemudian mengadakan kegiatan zikir berjamaah dengan warga Bunyu.
Waktu berbuka puasa pun tiba. Sebanyak 32 stand makanan yang menyajikan berbagai menu disediakan panitia gabungan dari PT Lamindo Intermultikon (Kuasa Pertambangan eksploitasi batu bara di Bunyu) , PT Adani Global, PT Mitra Niaga Mulya, serta bantuan dari BDI dan PHBI dan masyarakat Pulau Bunyu. Semua stand makanan tersebut diberikan gratis untuk semua warga Bunyu yang hadir di lokasi kegiatan peringatan malam Nuzulul Quran itu.
Usai melakukan buka puasa kemudian salat Magrib serta salat Isya, panitia langsung melanjutkan salat tarawih berjamaah. Usai kegiatan salat yang dipusatkan yang dilaksanakan di Gedung Handasa Patra, warga Bunyu lalu kembali menuju lapangan sepak bola.
Di lapangan ini, ada dua dai lainnya menyampaikan pesan-pesannya. Kalau sore hari dai cilik, diwaktu ini giliran dai remaja dan dai senior yang akan menyampaikan ceramahnya. Kedua dai tersebut yakni dai Iswadi Mukhtar (Palembang) atau biasa disapa dai Faiz dan dai Muhammad Farid M (Bandung), keduanya lima besar pemilihan Dai Daiyah TPI tahun 2005.
Dalam ceramahnya, Faiz mengingatkan warga Bunyu dan umat muslim keseluruhan untuk selalu mencintai Rasul, Muhammad SAW dengan mengirimkan salawat atasnya. “Sebagai orang yang cinta kepada Rasul, sepantasnyalah kita kirimkan salawat kepada nabi kita Muhammad SAW,” kata dai Fais.
Dalam syair Arab, Muhammad digambarkan sebagai matahari, juga bulan dan cahaya diatas cahaya. Namun Fais mengatakan bahwa Muhammad lebih dari gambaran-gambaran tersebut. “Matahari hanya menyinari saat siang hari, malam sudah tenggelam. Bulan juga begitu, hanya menerangi saat malam hari. Cahanya diatas cahaya, hanya ada di dunia. Tapi yakinlah Rasul lebih dari itu, beliau hidup dihati kita walaupun ia telah lama tiada di dunia,” terang Fais.
Ia juga mengingatkan apakah umat muslim selama ini sudah menjadikan Alquran sebagai petunjuk kehidupan sehari-hari dimana tiap tahun diperingati. “Semoga tidak hanya jadi ucapan lipstik belaka,” ingat dai asal Palembang yang senantiasa memberikan guyonan-guyonan yang membuat masyarakat Bunyu tertawa.
Begitupun saat Farid yang merupakan dai dewasa menyampaikan ceramahnya. Ia melontarkan goyonannya menjadi seorang dai termiskin saat ini. Miskinnya bukan karena tidak ada harta, melainkan belum mendapatkan jodoh suami istri. “Tapi alangkah lebih miskinnya umat muslim yang tidak pernah mengikuti ajaran Rasul. Ia sungguh merugi,” pesan Farid.
Saking serunya peringatan malam Nuzulul Quran ini, Farid baru menyelesaikan ceramahnya pada pukul 23.45 Wita. Tak lama berselang kegiatan malam peringatan turunnya Alquran inipun selesai. Selanjutnya, ketiga dai ini masih melanjutkan ceramah-ceramahnya pada 12 masjid yang ada di Bunyu, baik saat salat Subuh, Zuhur, Ashar dan saat mengisi acara ceramah tarawih. Di seluruh masjid yang dikunjungi oleh para dai, selalu mendapat sambutan yang antusias oleh warga. Seluruh masjid yang dikunjungi selalu penuh sesak oleh jamaah.
“Kami sangat senang dengan hadirnya dai itu. Soalnya selama ini jarang ada dai nasional yang dihadirkan di Bunyu. Selain juga bisa menambah ilmu bagi kami,” ujar salah seorang wargasumber : klik di sini
kritik dan saran koment di sini ... ??
Label: Berita ku bunyu
4 komentar:
bagus juga neh IDE nya PT adani global. muda-mudahan ini bisa terus berlangsung terus menerus. klo bisa di adakan doa bersama supaya bunyu tidak tenggelam..!!! amin
allahh... ga ada tuh investor, juga lu masyarakat cuma jadi nelayan& bloon2..
jing berani2nya atas gw...
asal lu tau... pulau ini ngehasilin lebih banyak orang pintar daripada yang bisa dibikin ama kampung lo
aih jadi kangen gw pgn kesono lg
ehhh janagn hina kampung gue tau lah..!!!
gini-gini pulau terkaya tau lah...????
Posting Komentar
Kirim Koment anda sebagai NAMA/URL, Masukka nama Anda dan URL anda, URL bisa diisi sembarangan.
contoh URL : BLOG INI, Friendster, Blog kamu, DLL
KIRIM SEKARANG KOMENTAR ANDA DI SINI